Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2011

AKU dimataku

Aku rapuh AKu tetap menulis walau ku tahu aku rapuh Aku mencoba sekuat tenaga tetap tersenyum walau aku rapuh Aku mencoba sekuat tenaga tetap tertawa walau aku rapuh KOSONG. Aku mencoba untuk mengisi ruang kosong dalam diri Namun teramat sulit bahkan begitu tertolakkan Aku ingin lari Namun hanya menambah kenaifan dan kemunafikan diri Aku ingin menangis Namun aku terlalu sulit untuk mengeluarkan air mata Aku ingin memekikkan kata-kata kotor Namun aku sudah terlalu kotor Aku ingin diam Namun terlalu sulit untuk menutup mulut Aku ingin NORMAL Namun aku sudah terlanjur jatuh kedalam jurang ketidaknormalan Aku ingin mati Jika aku mati, mungkin mereka akan tersenyum lega Tidak. Tidak mungkin mereka hanya tersenyum lega Mereka akan tertawa dan amat bahagia Tepuk riuh yang akan mengiring kematianku bukan tangis histeris mereka Aku rapuh Aku butuh tepukan dipundakku yang terasa lunglai dan tak bertulang ini AKu butuh senyum tulus untuk menguatkanku Aku butuh ASAP.

no title

Ketika aku kembali sendiri, terasing, rapuh, hampa dan terpuruk di kamar gelap favoritku, aku kemballi teringat kenangan. yaaa "KENANGAN", suatu kata yang ironis untuk ditakuti. tapi, aku benar-benar takut untuk mengingat kenangan. Kenangan ketika aku selalu bahagia hidup damai dan tentram bersama keluargaku. Kenangan ketika aku benar-benar merasa dianggap ada oleh orang-orang yang aku sayangi. Kenangan ketika aku benar-benar merasakan surga dirumah. Tapi itu hanya kenangan. Secuil kisah dimasa lalu yang apabila terlintas di otak kiriku membuat kau kembali menjadi NAIF. Aku bersumpah, tidak ada kenangan buruk dalam perjalanan kedewasaanku. Tapi, lagi dan lagi aku menjadi NAIF. Ketika kudatangkan terang dan aku menatap wajahku di cermin. Kenaifan tergambar jelas dan aku kembali sendiri, terasing, rapuh hampa dan terpuruk dengan kenangan di otak kiriku yang sekuat tenaga kucoba musnahkan dan dengan kenaifan yang kuciptakan. TOLOL . IDIOT . dan pergilah terang bila hanya...
Ketika aku kembali sendiri, terasing, rapuh, hampa dan terpuruk di kamar gelap favoritku, aku kemballi teringat kenangan. yaaa "KENANGAN", suatu kata yang ironis untuk ditakuti. tapi, aku benar-benar takut untuk mengingat kenangan. Kenangan ketika aku selalu bahagia hidup damai dan tentram bersama keluargaku. Kenangan ketika aku benar-benar merasa dianggap ada oleh orang-orang yang aku sayangi. Kenangan ketika aku benar-benar merasakan surga dirumah. Tapi itu hanya kenangan. Secuil kisah dimasa lalu yang apabila terlintas di otak kiriku membuat kau kembali menjadi NAIF. Aku bersumpah, tidak ada kenangan buruk dalam perjalanan kedewasaanku. Tapi, lagi dan lagi aku menjadi NAIF. Ketika kudatangkan terang dan aku menatap wajahku di cermin. Kenaifan tergambar jelas dan aku kembali sendiri, terasing, rapuh hampa dan terpuruk dengan kenangan di otak kiriku yang sekuat tenaga kucoba musnahkan dan dengan kenaifan yang kuciptakan. TOLOL . IDIOT . dan pergilah terang bila hanya me...