Skip to main content

16.06.2011 at 01:18 pm

aku selalu tegang ketika tubuhku meregang.

ketika itu, aku sedang menerawang, menerawangkan hal-hal yang menyenangkan.

aku terbayang akan bayangan menyenangkan ketika aku dan mereka bersenang-senang. Sahabat.

namun ketika ini, ketika tubuhku meregang aku berfikir, punyai mereka tak selalu menyenangkan.

punyai mereka acap kali melelahkan.

seperti saat tubuhku meregang, apakah ada yang mereka tanyakan. Tidak sepatah pun.

aku tiba-tiba teringat hal yang tak menyenangkan.

saat dimana aku selalu senang melihat mereka senang dan selalu tertawa melihat mereka terpingkal.

tapi rasanya itu baru berlalu beberapa hari lalu dan dengan cepat berlalu menjadi tak menyenangkan.

aku pikir itu hanya ilusi. halusinansi mungkin.

tapi sesaat aku tersadar, ini dunia nyata, bukan ilusi. ku fikir.

pantaskah aku bertanya dimana mereka saat aku kehilangan arah. ahh naif fikirku.

rasanya tak adil, ketika aku selalu terlibat dalam senang dan tawa mereka, sedangkan mereka tidak. kenapa aku berfikir begitu naif. aku tak boleh berfikir seperti itu. dosa kata Tuhan.

aku merasa terhianati, ketika sadar bahwa aku telah dipermainkan. tidak fikirku, akulah yang mempermainkan mereka.

kutampar wajahku, hanya untuk memastikan aku sedang bermimpi atau tidak.

kini, aku sendiri. kudengar suara-suara berbisik dari kepala. entah darimana.

mereka bilang, aku tak perlu selalu merasa bersalah telah mempermainkan bayangan-bayangan yang menyenangkan. merekalah yang salah. tak pernah benar-benar menyenangi ada-ku.

aku nanar. sendiri membuatku sadar, lalu aku terpingkal seolah sedang senang.

sendiri mengajariku banyak hal, hal-hal yang selama ini tak pernah kufikirkan jika bersama bayangan-bayangan menyenangkan.

sendiri tanpa bayangan menyenangkan ketika aku dan mereka bersenang-senang.

aku kembali terhenyak ketika membaca balasan dari dia yang menyenangkan. dia tak ingin lagi menginginiku menjadi yang menyenangkan baginya. aku tersenyum kaku.

aku berkaca. dalam lamunku itu. lalu tersadar, aku masih berhutang janji pada dia yang menyenangkan-namun aku tak begitu menyenangkan baginya. rasanya aku telah membatalkannya. namun dia yang menyenangkan tak pernah membatalkan.

aku diam tak bergeming, tidak juga berfikir.

sesaat kembali ke kaca dan aku kembali berfikir. mereka yang menyenangkan tak begitu menganggapku. lalu aku tersenyum pada kaca. entah aku kalah atau menang. tapi satu hal yang aku tau. memiliki mereka tak selalu menyenangkan. kadang teramat melelahkan. aku sendiri lagi.



untuk bayangan-bayangan yang menyenangkan yang kini menghilang.

Comments

Popular posts from this blog

INTERNATIOANL WOMAN'S DAY

AKU BANGGA MENJADI PEREMPUAN ! I'M PROUD TO BE A WOMAN ! hehe . well , ini sama sekali engga berlebihan buat gue . malah ini tuh KEHARUSAN yang mesti dimiliki oleh semua perempuan di dunia . gue sama sekali engga sependapat, kalo laki-laki itu lebih kuat dari pada perempuan. Secara logika, coba aja bayangin seberapa perbandingan kontribusi jasa perempuan daripada jasa laki-laki ? Pada dasarnya perempuan punya beban yang sangat amat jauh lebih berat dari pada laki-laki . why do i said so ? it's up to you ... sebagai renungan aja, apa laki-laki itu pernah ngerasa HAMIL ? PREGNANT ? wot, wot , ato apalah itu ... yang jelas, seorang manusia dibawa-bawa dalem perut selama kurang lebih 9 bulan 10 hari . wow , i think that was awesome . it isn't an easy thing that all over people can do . but it's really done by WOMAN . dan helooo . laki-laki ? laki-laki cuma bisa liat proses lahiran doang dengan well , mungkin perasaan jijik melihat proses lahiran . it can be ...

Welkom Bek!

Sepertinya aneh! ruang untuk menulis hal hal random yang sudah dimulai sejak 10 tahun lalu, baru di jamah kembali 1 dekade kemudian, namun tak mengapa, karena kurasa aku cukup membutuhkan ruang ini kembali setelah sekian lamanya. Beberapa tulisan terdahulu mengenai teman lelakiku  (read: kebo), well , cukup banyak dan panjang jalan yang kami lalui dari tahun 2007 hingga akhirnya kami pun resmi menikah 8 tahun kemudian, di tahun 2015. Perjalanan baruku dimulai pada tahun 2016, ketika aku melahirkan anak laki-laki pertamaku.  Hari-hari berlalu penuh suka cita dan tawa bahagia namun tak jarang penuh drama.  Hingga detik ini aku terus bejalar menjadi seorang ibu, terus berusaha mengontrol emosi dan menenangkan jiwa yang penuh dengan luka dari masa lalu. Izinkan aku meramaikan kembali ruang ini, akan kuisi dengan berbagai hal yang menurutku masuk akal dan cukup menarik untuk kuisi. Berbagai kisah, ilmu dan bahkam hal-hal random lainnya yang mungkin akan menjadi hobi baruku d...