Ketika aku kembali sendiri, terasing, rapuh, hampa dan terpuruk di kamar gelap favoritku, aku kemballi teringat kenangan. yaaa "KENANGAN", suatu kata yang ironis untuk ditakuti. tapi, aku benar-benar takut untuk mengingat kenangan. Kenangan ketika aku selalu bahagia hidup damai dan tentram bersama keluargaku. Kenangan ketika aku benar-benar merasa dianggap ada oleh orang-orang yang aku sayangi. Kenangan ketika aku benar-benar merasakan surga dirumah. Tapi itu hanya kenangan. Secuil kisah dimasa lalu yang apabila terlintas di otak kiriku membuat kau kembali menjadi NAIF. Aku bersumpah, tidak ada kenangan buruk dalam perjalanan kedewasaanku. Tapi, lagi dan lagi aku menjadi NAIF. Ketika kudatangkan terang dan aku menatap wajahku di cermin. Kenaifan tergambar jelas dan aku kembali sendiri, terasing, rapuh hampa dan terpuruk dengan kenangan di otak kiriku yang sekuat tenaga kucoba musnahkan dan dengan kenaifan yang kuciptakan. TOLOL . IDIOT . dan pergilah terang bila hanya...